Malam
minggu adalah malam yang selalu ditunggu-tunggu oleh para kawula muda,
begitupun dengan kedua sahabat ini. Dia adalah Alya dan Rena yang keduanya
berumur kurang lebih 17 tahun. Mereka sangat gembira jika malam minggu telah
tiba karena di malam minggu mereka bisa main dengan bebas tanpa dibebani tugas
sekolah yang bikin kepala kliyengan.
Hampir
setiap malam minggu Alya dan Rena keluar rumah untuk menikmati indahnya malam
minggu walaupun mereka berdua adalah jomblo sejati.
Bagi mereka, bisa main bareng tanpa terbebani tugas sekolah aja lebih dari
cukup walaupun nggak ditemani seorang kekasih.
Malam
ini adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh Alya dan Rena. Mereka sudah
bersiap-siap sedari sore untuk pergi bermalam minggu bersama. Tempat favorit
mereka berdua ketika bermalam minggu adalah sebuah cafe yang letaknya tidak
begitu jauh dari daerah mereka tinggal. Cafe itu emang nggak begitu besar dan
luas namun tempatnya nyaman dan juga banyak yang datang kesana selain itu
pelayannya juga ramah. Suasana cafe juga sangat romantis dengan kerlap-kerlip
lampu hias dan juga adanya band pengiring yang selalu membawakan lagu-lagu
romantis pula. Jadi tak heran kalau cafe itu banyak pelanggannya.
“Udah
siap belum Ren?” tanya Alya diseberang telpon.
“Iya
bentar lagi Al, lagi dandan nih biar kelihatan cantik.” sahut Rena sambil
tertawa kecil.
Beberapa
menit kemudian Rena sudah berdiri di depan rumah Alya dengan dandanan
alakadarnya tapi tetap kelihatan cantik dan anggun.
“Ketempat
biasa kan Al?”
“Iya
Ren, kali aja ada yang bening disana, sekalian cuci mata.”
“Betul
tuh, kali aja ada yang nyantol sama kita.”
Kedua
sahabat itu tertawa agak begitu keras karena candaan kecil mereka berdua.
Mereka emang suka bercanda ria kalau lagi jalan bareng. Hampir nggak pernah
yang namanya berantem.
Tak
lama kemudian sampailah di cafe tempat favorit mereka. Sesampainya di sana
sudah banyak pelanggan yang datang, tapi walaupun begitu tempatnya tetap terasa
nyaman.
“Pesen
yang biasanya ya Mas!” kata Rena.
“Siap
Mbak.” jawab si pelayan cafe.
Tak
sampai menunggu lama, pesanan Alya dan Rena pun datang. Dua buah hamburger
berukuran sedang dan dua gelas jus strowberi telah tersedia di meja tempat
mereka duduk. Alya dan Rena menikmati makanan mereka sambil sesekali bercanda
kecil.
“Ada
yang bening tuh Ren.” Kata Alya sambil menunjuk dengan dagunya.
Dengan
segera Rena menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Alya. Tampak seorang lelaki
duduk sendirian sambil menunngu pesanannya datang. Lelaki itu emang lumayan
ganteng dengan postur tubuh yang agak tinggi dan atletis. Alya dan Rena agak
sedikit heran, kenapa lelaki seganteng dia hanya datang sendirian di cafe
seromantis ini, tanpa teman ataupun gandengan spesial.
“Ganteng-ganteng
kok nggak ada gandengannya sih? Mana mukanya sambil ditekuk gitu lagi.” kata Rena.
“Baru
aja putus kali, kalau mau tuh samperin!” sahut Alya.
“Emang
dia mau sama gue yang kayak gini?”
“Ya
coba aja dulu, kali aja matanya sambil merem pas nerima kamu jadi pacarnya.”
jawab Alya sambil tertawa kecil.
“Sialan
lu Al.”
Tak
berapa lama kemudian si pelayan cafe mendekati meja lelaki ganteng itu sambil
membawa pesanannya. Kelihatannya si pelayan mengenal lelaki itu. Terlihat dari
tempat Alya dan Rena duduk, si pelayan berbincang-bincang sebentar dengan
lelaki itu.
Nggak
terasa waktu sudah hampir larut malam, Alya dan Rena bergegas meninggalkan cafe
dan pulang ke rumah.
©©©
Jam
sudah menunjukkan pukul 9 siang, tapi Alya masih saja bermalas-malasan di ranjang
kesayangannya itu, lagi pula hari ini adalah hari minggu jadi nggak ada
kegiatan yang mengharuskan dia untuk bangun pagi-pagi. Tiba-tiba Alya
dikagetkan dengan ponselnya yang berdering tanda ada telepon masuk. Dilihatnya
dengan segera layar ponsel tersebut, ternyata telpon dari Rena.
“Hallo
Ren?”
“Gue
BT nih di rumah melulu, keluar yuk Al?”
“Emangnya
ada rencana mau kemana Ren?”
“Kalo
lu mau, kita ke taman deket sekolah aja.”
“Ya
udah deh, gue sih ngikut aja.”
“Oke,
setengah jam lagi gue jemput.”
Setelah
menerima telpon dari Rena, Alya langsung bergegas bangun dari tempat tidurnya
dan bersiap-siap untuk mandi.
Tak
sampai setengah jam, Alya sudah bersiap untuk pergi bareng Rena. Beberapa saat
kemudian Rena pun sampai di rumah Alya. Dan tanpa basa-basi mereka langsung
pergi menuju tempat tujuan.
Sesampainya
di taman, mereka langsung duduk di bangku bawah pohon yang rindang. Tiba-tiba
Rena dikejutkan oleh sesuatu yang baru saja dilihatnya.
“Al,
itu bukannya cowok yang ada di cafe tadi malem ya?” sambil menunjuk cowok yang
duduk diseberang sana.
“Eh
iya Ren, samperin tuh.”
“Tapi
dia sama temennya Al.”
“Nggak
papa lah, gue temenin deh.”
“Nggak
ah Al, entar dikira gue cewek apaan nyamperin cowok yang nggak gue kenal.”
Terlihat
dari tempat duduk Alya dan Rena, teman cowok itu setengah berbisik kepadanya.
Tak lama kemudian kedua cowok itu menghampiri Alya dan Rena.
“Hai
boleh kenalan nggak nih?” tanya temen cowok yang ada di cafe sambil menyodorkan
tangannya kepada Alya.
“Emm...bo..boleh.”
jawab Alya sambil tertunduk malu.
“Namanya
siapa?”
“Aku
Alya dan ini temenku Rena.”
“Kalau
aku Dion dan ini temenku Heru.”
Sejak
perkenalan singkat di taman itu mereka berempat jadi sering janjian untuk
ketemu di cafe tempat favorit Alya dan Rena.
©©©
Beberapa
bulan telah berlalu. Alya, Rena, Dion, dan Heru menjadi semakin akrab. Bahkan
pertemanan antara mereka berubah menjadi sebuah percintaan. Setelah lama mereka
sering jalan bareng Dion ternyata diam-diam suka sama Alya. Dan akhirnya mereka
memutuskan untuk pacaran.
Kegiatan
Alya dan Rena setiap malam minggu masih sama seperti sebelum mereka kenal Dion
dan Heru. Bedanya setiap mereka datang ke cafe itu sudah nggak berdua lagi,
jadi tambah rame dan seru, apalagi melihat hubungan Alya dan Dion yang semakin
hari semakin romantis, suasana cafe jadi makin menyenangkan.
©©©
Saat
ini tepat malam minggu yang entah keberapa semenjak Alya dan Dion berpacaran.
Sepasang kekasih dan kedua sahabatnya kembali nongkrong di cafe biasanya. Di
cafe seromantis itu, mereka berempat bercanda dengan penuh kehangatan.
Ditengah-tengah
candaan mereka, dengan isengnya Alya melihat-lihat inbox di ponsel Dion. Namun
sejak saat itu, Alya yang tadinya ceria berubah 180o menjadi murung.
Tatapan matanya penuh kesedihan dan juga amarah yang serasa ingin ia sampaikan
namun tak mampu. Rena, Dion, dan Heru menjadi bingung dengan perubahan sikap
Alya yang begitu tiba-tiba.
“Lu
kenapa Al?” tanya Rena keheranan.
“Gue
mau cabut sekarang.” jawab Alya sambil berdiri dan melangkah pergi dengan wajah
yang sedih.
Melihat
sahabatnya pergi meninggalkan tempat mereka duduk, Rena langsung menyusul
langkah Alya. Kemudian Dion pun ikut-ikutan berlari menyusul Alya dan Rena.
Namun sayang, langkah kaki mereka terlalu cepat sehingga Dion nggar berhasil
mengejarnya.
“Cewek
lu kenapa tuh Yon?”
“Gue
juga nggak tau Her, besok coba gue kerumahnya.”
Sesaat
kemudian Alya dan Rena telah sampai di kamar Alya. Sesampainya di kamar,
tiba-tiba Alya langsung memeluk erat Rena sambil disertai jatuhnya butir-butir
bening di matanya.
“Kenapa
nangis Al, cerita sama gue!”
“Gue
kecewa sama Dion.”
“Emang
kenapa sih?”
Kemudian
Alya menceritakan apa yang membuatnya sedih dan kecewa. Ternyata dia melihat
sms Dion dengan seorang cewek dan isi sms itu sangat romantis sehingga membuat
Alya menjadi sedih, kecewa, dan marah.
©©©
Keesokan
harinya setelah kejadian itu, Dion menemui Alya di rumahnya tetapi sayang
sekali, Alya tidak mau menemui pacarnya itu. Karena tidak mendapatkan
penjelasan dari Alya, akhirnya Dion bergegas menemui Rena. Setelah menemui
Rena, Dion mengerti apa maksud kemarahan Alya terhadapnya.
Dion
punya suatu rencana untuk membuat Alya tidak marah lagi terhadapnya. Dia
meminta bantuan Rena untuk mengajak Alya ke cafe tempat biasa mereka nongkrong.
Akhirnya
malam yang ditunggu-tunggu Dion telah tiba. Sejak sore hari dia sibuk mempersiapkan
kejutan di cafe untuk Alya. Tepat pukul 8 malam, Alya dan Rena tiba di cafe.
Sebenarnya Alya males banget buat datang ke cafe itu, tapi dia nggak enak kalau
harus nolak ajakan Rena.
“Sebenernya
kita kesini mau ngapain sih Ren? Mata gue pake ditutup kayak gini lagi.” tanya
Alya.
“Udahlah
Al, lu ikutin aja apa kata gue.”
Setibanya
di tempat duduk yang sudah disediakan Dion, Rena langsung menyuruh Alya duduk
dengan mata yang masih tertutup kain. Rena kemudian meninggalkan Alya duduk
sendirian. Beberapa kali Alya memanggil-manggil Rena, tapi tak ada sedikitpun
jawaban dari sahabatnya itu. Suasana menjadi hening sejenak. Kemudian tanpa ada
suruhan dari siapapun, Alya membuka tutup matanya. Di depan matanya ada meja
yang dihias sebagus mungkin dengan lilin-lilin kecil yang menghiasi sekitar
tempat duduk Alya. Tak berapa lama kemudian, Dion datang dengan membawa
setangkai bunga mawar merah dan diiringi dengan musik romantis. Melihat semua
kejutan dari Dion, Alya hanya bisa ternganga.
Saat
berada tepat di depan Alya, Dion langsung memberikan setangkai bunga mawar yang
dibawanya sambil menyatakan permintaan maaf. Tak lupa Dion menjelaskan apa yang
sebenarnya terjadi. Alya hanya bisa tersenyum malu sambil mengangguk-anggukkan
kepala pertanda bahwa dia mau memafkan Dion.
Suasana
menjadi sangat romantis setelah Alya dan Dion sudah kembali baikan. Tampak di
sebelah mereka duduk, ada Rena dan Heru
berdiri sembari tersenyum bahagia melihat sahabat mereka kembali akur. Tanpa
Rena dan Heru sadari, ternyata tangan mereka sudah berpegangan mesra.
“Cieee....yang
lagi pegangan tangan.” ejek Alya sembari tertawa.
Dion
pun ikut-ikutan tertawa melihat Rena dan Heru menjadi salah tingkah.
“Buruan
nyatain sekarang aja Her, katanya sayang.”
Spontan
Heru langsung tersenyum malu mendengar ucapan Dion. Sedangkan Rena menjadi
semakin salah tingkah.
“Ren
gue mau ngomong sesuatu sama lu.”
“Mau
ngomong apa Her?” jawab Rena dengan nada bicara yang lembut.
“Sebenernya
gue udah lama sayang sama lu Ren, mau nggak jadi cewek gue?
Tanpa
basa-basi Rena langsung menganggukkan kepala pertanda menggiyakan pertanyaan
Heru.
“Gue
juga sayang sama lu Her.” Ucap Rena sembari tertunduk malu.
Suasana
cafe menjadi semakin romantis dengan adanya kedua pasangan yang sangat
romantis. Kedua pasangan itu kemudian duduk bersama di satu meja sembari
menikmati makanan masing-masing. Sesekali Dion menyuapi Alya dengan mesranya
dan tak ketinggalan Heru pun melakukan hal yang sama.
.
1 komentar:
Gabung Dan Raih Kemenangan Besar Anda Di Situs Dengan Winrate Tertinggi
http://aslihoki.site/hondaqq
http://aslihoki.site/zumaqq
http://aslihoki.site/galeriqq
http://aslihoki.site/kasir4d
http://aslihoki.site/ioncasino88
INFO KONTAK DAN SITUS
https://kontakk.com/@Aslihoki.site
https://linktr.ee/aslihoki.site
Posting Komentar